Pemahaman Mengenai Anak Cerebral Palsy

Pemahaman dan Cara Terapi Anak Cerebral Palsy

Terapi Anak Cerebral PalsyCerebral palsy atau yang sering kita sebut lumpuh otak adalah kelayuan otak yang berpengaruh pada kemampuan motorik termasuk berdampak pada area perkembangan lain seperti kognitif, bahasa dan wicara. Cerebral palsy bukanlah suatu penyakit khusus namun merupakan serangkaian gangguan yang menyebabkan hambatan pada gerakan karena otak mengalami cedera di bagian pengontrol gerakan sehingga sinyal otak menjadi tidak berfungsi.

Penyebab Cerebral Palsy

Beberapa hal yang menyebabkan cerebral palsy adalah:

•    Cidera pada otak ( sistem susunan saraf pusat ) sebelum otak sempurna berkembang.

•    Dapat terjadi sebelum lahir, saat lahir, segera setelah lahir atau setelah lahir.Sebelum kelahiran ibu mengalami infeksi yang disebabkan oleh virus seperti toxoplasma, campak jerman (rubella) atau herpes, Cito Mega Virus (CMV), bisa juga dikarenakan diabetes yang tak terkontrol dan tekanan darah tinggi pada ibu selama kehamilan.

Saat kelahiran mengalami kerusakan otak pada bayi yang lahir sebelum sembilan bulan (premature), kelahiran yang sulit yang menyebabkan luka pada kepala bayi, bayi yang gagal bernafas dengan baik, kekurangan oksigen pada bayi, dan bayi yang menderita penyakit kuning.
Setelah kelahiran mengalami infeksi otak seperti meningitis, kecelakaan yang menyebabkan luka pada kepala, dan demam tinggi karena infeksi atau kekurangan cairan karena diare (dehidrasi).

•    Cidera pada otak mengakibatkan sistem saraf menjadi terganggu , yang ditandai dengan telambatnya kontrol postural, keseimbangan dan pergerakan.

•    Otot yang terkena menjadi tidak berfungsi maksimal dan tidak terkoordinasi, akibatnya otot jadi lemah,dengan tonus yang tidak normal ( tonus terlalu tinggi dan tonus terlalu lemah ).

Klasifikasi Cerebral Palsy secara klinis

1.    CP Spastic yang merupakan bentuk CP terbanyak (70-80%). Spastic berarti otot yang kaku atau otot yang kencang, kekakuan otot menyebabkan gerakan menjadi lambat dan canggung. Instruksi yang salah dari bagian otak yang rusak menyebabkan tubuh tertahan dalam posisi abnormal yang menyulitkan anak untuk mengubahnya. Umumnya cedera otot saraf dikendalikan oleh sisi kiri otak akan menyebabkan deficit kanan body, dan sebaliknya. CP Spastic dibagi berdasarkan jumlah ekstremitas yang terkena:

  • Monoplegi : satu anggota tubuh yang terpengaruh.
  • Diplegia : kaki lebih banyak terpengaruh daripada lengan.
  • Triplegia : tiga bagian tubuh yang terpengaruh.
  • Quadriplegia : seluruh tubuh terpengaruh.
  • Hemiplegia : lengan, tubuh, dan tungkai terpengaruh sebelah.

2.    CP Atetoid / Diskinetik merupakan gerakan yang tak terkontrol. Gerakan-gerakan ini merupakan gerakan tersentak-sentak atau gerakan menggeliat lambat pada kaki, lengan, tangan, atau wajah si anak dan seringkali terjadi. Penderita juga mengalami masalah koordinasi gerakan otot bicara (disartria). CP Atetoid terjadi pada 10-20% penderita CP.

3.    CP Ataksik (ataxia) berarti gerakan-gerakan gemetar. Gerakan-gerakan ini hanya terlihat ketika anak mencoba untuk menyeimbangkan diri, berjalan atau melakukan sesuatu dengan menggunakan tangannya. Misalnya jika anak hendak meraih mainan, ia tidak akan langsung berhasil, perlu waktu yang lama untuk belajar berdiri dan berjalan karena keseimbangan yang buruk.

4.    CP Mixed (campuran) memperlihatkan lebih dari satu jenis gejala kelumpuhan otak, misalnya beberapa anak menderita kelumpuhan otak spastic dengan gerakan-gerakan athetoid.

Kelumpuhan otak mempengaruhi anak-anak seumur hidup, kerusakan pada otaknya tidak memburuk tetapi seiring dengan tumbuhnya anak semakin terlihat pengaruhnya. Kelumpuhan otak mempengaruhi sikap anak secara berbeda, anak yang sedikit terpengaruh dapat belajar berjalan dengan sedikit ketidakseimbangan, anak lain mungkin mengalami kesulitan menggunakan tangannya. Anak yang terpengaruh berat akan membutuhkan bantuan untuk duduk dan mungkin tidak dapat melakukan tugas-tugas kesehariannya dengan mandiri.

Semua anak-anak yang mengalami kelumpuhan otak dapat memanfaatkan pengajaran dan pelatihan sedini mungkin untuk membantu pertumbuhan mereka. Walaupun tidak ada cara penyembuhannya, pengaruh kelumpuhan otak yang parah dapat dikurangi tergantung pada cepatnya kita menolong anak tersebut dan seberapa rusak otaknya. Semakin cepat bantuan dimulai, semakin banyak kemajuan yang dapat dicapai.
Pentingnya peran Orang Tua dan Terapis

Untuk mengoptimalkan kemampuan anak Cerebral Palsy diperlukan kerja sama antara terapis dan orang tua, semua terapi yang mendukung perkembangan anak CP ada baiknya bila dapat pula dilakukan di rumah oleh sang ibu atau anggota keluarga lainnya, bagaimanapun juga waktu terapi sangatlah terbatas sedangkan waktu interaksi antara anak dan orang tua tidak lah terbatas. Mungkin orang tua akan merasa sangat terkuras tenaga materi dan pikiran, namun bukan berarti anak CP perenggut kebahagiaan orang tua, karena mereka terlahir bukan karena kebetulan, bukan karena paksaan, dan bukan pula sebuah hukuman atas perbuatan buruk kita di masa lalu.

Tidak ada obat untuk Terapi Anak Cerebral Palsy, tetapi berbagai bentuk terapi dapat membantu untuk hidup menjadi lebih efektif. Pada umumnya pengobatan lebih dini mulai anak-anak memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengatasi cacat perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas yang menantang untuk mereka.

Terapi fisik adalah program yang dirancang untuk mendorong pasien membangun basis kekuatan untuk meningkatkan gerakan bersama dengan peregangan program untuk membatasi kontraktur. Terapi fisik sangat penting untuk menjaga otot, struktur tulang, dan mencegah dislokasi sendi.

Terapi wicara dapat membantu mengendalikan otot-otot mulut dan rahang, dan membantu meningkatkan komunikasi, juga dapat mempengaruhi cara mereka menggerakkan mulut mereka, wajah, dan kepala.
Dukungan gizi, salah satu bentuk dukunagn gizi pada terapi anak cerebral palsy adalah dengan memberikan transfer factor trifactor yang mengandung memiliki 44 rantai asam amino, sehingga dengan cepat dapat mengganti sel-sel yang rusak. Selain meregenerasikan sel-sel yang rusak transfer factor memiliki kemampuan secara otomatis untuk menaikkan system imun yang kurang (Underactive Immune Cells) dan menurunkan system imun yang terlalu aktif (Overactive Immune Cells) sehingga system imun sehat dan seimbang.